mahmudd si banci lapperr

Suatu ketika di malam rabu itu Hujan rintik-rintik disertai kilat menyambar dan dingin yg menyulut ke tulang, perut si mahmud terasa keroncongan. Meski diterpa gerimis, namun mahmud tetap nekad pergi ke tempat tukang minas /(mie nasi goreng) yang jaraknya hampir satu kilometer dari rumahnya.

Dengan sepeda motor yang tidak bisa dibilang bagus itu, mahmud pun menembus rapatnya barisan gerimis di malam yang pekat disertai gerimis yg semakin rapat. Sepeda motornya tanpa lampu. Tetesan- tetesan gerimis yang menerpa terasa bagai ribuan jarum menusuk muka sang pereman kelaparan mahmud . wahahhhh,,,, lebay banget sihh loooooo
Singkat cerita, Udin sampai di tukang minas tersebut  yang bukan langganannya lalu memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.

Udin: "Masss, sambil bergaya ledy centil,  nasi gorengnya satu eya! dan jangan lupa pake ayam yg bannyak ya sambil bergaya alay dan melentikkan jarinya  dan ga pake lama!" oukehh

Tukang nasi goreng: "uokkehhh , bosz. Silahkan duduk dulu."
Mahmud: "Siiipppp !!!"

Tukang nasi goreng: "Bosz, Nasi gorengnya pedas apa engga, bosz?"

Mendengar pertanyaan itu, si mahmud pun tiba-tiba melotot seperti orang kesurupan. dengan gaya alay nya ia berkata .

Mahmud: "adduhhh cinnn emang gue tau apee, kan gue belum nyicipin!!!"

Tukang nasi goreng: "Wadduhh anjritt ni bocah !!!" tuiinggg geplak melemparkan sendok penggorengan ke kepala mahmud.

Mahmud : "Wadduh ciiinnn jangan galak" nappahh uhhh glli dehh ekke
Previous
Next Post »