Dengan sepeda motor yang tidak bisa dibilang bagus itu, mahmud pun menembus rapatnya barisan gerimis di malam yang pekat disertai gerimis yg semakin rapat. Sepeda motornya tanpa lampu. Tetesan- tetesan gerimis yang menerpa terasa bagai ribuan jarum menusuk muka sang pereman kelaparan mahmud . wahahhhh,,,, lebay banget sihh loooooo
Singkat cerita, Udin sampai di tukang minas tersebut yang bukan langganannya lalu memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.
Udin: "Masss, sambil bergaya ledy centil, nasi gorengnya satu eya! dan jangan lupa pake ayam yg bannyak ya sambil bergaya alay dan melentikkan jarinya dan ga pake lama!" oukehh
Tukang nasi goreng: "uokkehhh , bosz. Silahkan duduk dulu."
Mahmud: "Siiipppp !!!"
Tukang nasi goreng: "Bosz, Nasi gorengnya pedas apa engga, bosz?"
Mendengar pertanyaan itu, si mahmud pun tiba-tiba melotot seperti orang kesurupan. dengan gaya alay nya ia berkata .
Mahmud: "adduhhh cinnn emang gue tau apee, kan gue belum nyicipin!!!"
Tukang nasi goreng: "Wadduhh anjritt ni bocah !!!" tuiinggg geplak melemparkan sendok penggorengan ke kepala mahmud.
Mahmud : "Wadduh ciiinnn jangan galak" nappahh uhhh glli dehh ekke
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon